Rabu, 17 Juni 2009

Akibat Debu-Debu Jalan Yang Di Bawa Oleh Truck-Truck Pengangkut Bahan Timbunan Kawasan Industri Terpadu Lumban Pea,Balige,Masyarakat Laguboti Marah


Bloger Toba

Suara Tapanuli.Keresahan Masyarakat Kecamatan Laguboti terhadap pembangunan kawasan Industri terpadu Lumbanpea,Balige sudah pada ambang batas toleransi sebab selama pembangunan kawasan terpadu tersebut sangat menyepelekan masyarakat dan pengguna jalanlintas Sumatera.Kami sangat takut dengan adanya kenderaan pengangkut galian yang berseliweran di jalinsum ini sebab anak-anak dan cucu kami yang akan menyeberang jalan ketika hendak ke sekolah dan pulang sekolah harus menunggu orang tua datang menjemput atau para pelintas jalan yang mau menyeberangkan anak-anak tersebut.
“Kami sengaja menutupi setengah badan jalan ini agar pengendara dan truck-truck pengangkut galian tanah untuk penimbunan kawasan terpadu Lumbanpea,Balige jangan seenaknya melintas dengan kecepatan tinggi,padahal di tempat ini merupakan inti kota Laguboti.Bila hal tersebut di biarkan berlarut-larut dan menunggu adanya jatuh korban jiwa itu tidak benar lagi”,ujar Harahap dengan geram saat di tempat tersebut melintas salah satu truck pengangkut bahan galian untuk kawasan industri terpadu tersebut.
“Bapak-bapak wartawan kan sudah melihat tanda batas kecepatan yang telah saya buat di tepi jalan ini,seharusnya mereka-mereka(sopir truck,red) itu sudah mengerti dan faham batas maksimum yang di temple itu hanya 30 km/jam.Saya juga mengerti bila sopir-sopir truck itu mengejar setoran dan tripnya,saya sudah lama menjadi sopir mobil tapi tidak seperti mereka-mereka ini terlalu arogan tanpa peduli dengan pengguna jalan serta penduduk yang bertempat tinggal di sepanjang jalinsum ini”,ujar Pasaribu mengomentari apa yang di sampaikan oleh pak Harahap.
Kami penduduk di sepanjang jalinsum di Kecamatan Laguboti sudah pernah menyampaikan unek-unek kami kepada Camat Laguboti,Mangapul Hutajulu.SSos untuk dapat di tindak lanjuti kepada Dinas tang berkompeten namun sampai hari ini tidak ada realisasinya dan kami menduga Camat Laguboti tidak mau menyampaikan hal tersebut kepada pihak yang berkompeten karena sudah ada negoisasi.Sebenarnya kami masyarakat Laguboti meminta agar pihak yang bertanggung jawab terhadap pembangunan kawasan terpadu Lumbanpea,Balige dapat memperhatikan penyiraman debu-debu jalan lebih di tingkatkan lagi yang seperti di Kecamatan Porsea,Kecamatan Sigumpar dan Tambunan karena debu-debu tersebut sudah sangat menggangu sekali.
Dan kepada pihak pengelola pembangunan kawasan terpadu Lumbanpea,Balige kami masyarakat jangan di korbankan untuk menghirup debu jalan serta meminta pihak pengelola agar menegur para sopir-sopir truck pengangkut bahan timbunan kawasan terpadu Lumbanpea,Balige jangan mengemudi terlalu kencang-kencang di kawasan padat penduduk seperti di pusat kota Laguboti ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar